Headlines News :

Tentang Saya

ghozi almamun
Lihat profil lengkapku
Home » , , » Catatan JAS MERAH : SEJARA PEJUANG PEMBELA ISLAM PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA

Catatan JAS MERAH : SEJARA PEJUANG PEMBELA ISLAM PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA

Written By ghozi almamun on Sabtu, 13 Desember 2014 | 07.15

Catatan JAS MERAH (JAngan Sekali-kali MElupakan sejaRAH)
_SEJARA PEJUANG PEMBELA ISLAM_

1905 ----> berdiri SDI (Syarikat Dagang Islam)
1911 ----> berdiri SI (Syarikat Islam) melanjutkan perjuangan SDI
1912 ----> KH. A. Dahlan mendirikan Muhammadiyah,kemudian keluar dari SI
1920 ----> A. Hassan keluar dari SI lalu mendirikan PERSIS (persatuan Islam)
1926 ----> KH. Hasyim Asy'ari keluar dari SI lalu mendirikan Nahdhatul Ulama
1927 ----> Soekarno di pecat dari SI lalu mendirikan PNI (Partai Nasionalis Indonesia)
1933 ----> Sukiman keluar dari SI lalu mendirikan PARTII (Partai Islam Indonesia)
1934 ----> HOS Cokroaminoto Wafat, Pimpinan SI di lanjutkan oleh Abi Kusno Cokrosuyoso (Ketua) dan SM Kartosuwiryo (Sekretaris)
1936 ----> SM Kartosuwiryo menerbitkan Brosur Hijrah sebagai penjelasan dari sikap politik hijrah SI (non Kooperatif dengan Kafir Belanda)
1938 ----> Abi Kusno keluar dari SI lalu mendirikan GAPI (Gabungan Politik Indonesia) kemudian masuk Volksraad (Parlemen) karena tidak setuju dengan sikap politik Hijrah
1939 ----> SM Kartosuwiryo dengan sikap Hijrah nya mendirikan KPK SI (Komite Pertahanan Kebenaran SI)
1940 ----> SM kartosuwiryo mendirian Institut Suffah sebagai langkah untuk mencetak kader pemimpin Islam.
1942 ----> Jepang berkuasa di Indonesia
1943 ----> berdiri Masyumi (Majlis Syuro Muslimin Indonesia)
1944 ----> Masyumi membentuk pasukan Hizbullah
1945 ----> (1 Juni) Istilah PANCASILA lahir
- (22 Juni) di susun Piagam Jakarta
- (16 Juli) Piagam Jakarta di sahkan menjadi Dasar Negara
- (7-9 Agustus) PPKI di bentuk dan di ketuai oleh Sukarno
- (13-14 Agustus) SM Kartosuwiryo mensosialisasikan Konsep Indonesia merdeka versi Islam, namun di tolak oleh Sukarno
- (17 Agustus) Proklamasi RI
- (18 Agustus) Piagam Jakarta di hapuskan., RI menjadi Negara Sekuler Murni (Kufur)
- (29 September) Tentara sekutu datang ke indonesia setelah kekalahan jepang pada perang dunia II, RI di kuasai Belanda kembali.
- (17 November) dengan sikap Hijrah nya SM Kartosuwiryo menggalang kembali kekuatan Umat Islam dengan membentuk Neo Masyumi bersama M.Nasir

1946 ----> Di selenggarakan peundingan Linggarjati, wilayah RI hanya Sumatra, Jawa & Madura
1947 ----> Belanda melaksanakan Agresi Militer I
1948 ----> Di selenggarakan perjanjian Renville, Wilayah RI hanya meliputi Jogja, Solo, Magelang, Bojonegoro, Kediri, Malang & Madiun, ibukota RI pindah ke Jogja, dan kesatuan TNI di luar wilayah RI harus di tarik ke jogja.
1948 -----> Masyumi menyetujui perjanjian Renville, SM Kartosuwiryo keluar dari Masyumi.
- (10 Februari) wilayah jawa barat menjadi kosong karena semua kekuatan TNI (Divisi Siliwangi) di tarik ke Jogja, melihat kondisi tersebut, SM Kartosuwiryo menyatukan kembali semua elemen Islam dari SI (NU, Muhammadiyah,Persis, GPII, Hizbullah, dll)
- (7-10 Februari) mengadakan konfrensi di Cisayong yg menghasilkan keputusan sbb:
1. Merubah SI yg sebelumnya berbentuk partai menjadi Negara
2. Membubarkan Masyumi Jawa barat, karena Masyumi pusat ikut menyetujui perjanjian Renville
3. Membentuk Majlis Islam sebagai pemerintahan dasar
4. Membentuk Tentara Islam Indonesia
- (12 dan 13 Februari) merupakan tonggak perjuangan penegakan Kekholifahan (kedaulatan) kerajaan Alloh di mukabumi pasca tumbangnya kekhalifaan Turki Utsmani, dengan berkumpulnya kurang lebih 362 orang ulama di Cisayong yang di kenal dengan “
KONGRES CISAYONG” dan memutuskan 7 program perjuangan Jihad Fi Sabilillah sebagai manifestasi penegakkan dienul Islam. Adapun 7 program perjuangan tersebut adalah:
1. Mendidik rakyat agar cocok menjadi warga negara Islam
2. Memberikan penerangan bahwa Islam tidak bisa di menangkan dengan Flebisit (Referendum, Pemilu dan sejenisnya)
3. Membentuk daerah basis.
4. Memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia (NII)
5. Memperkuat NII kedalam dan keluar, kedalam: Memberlakukan Hukum Islam dengan seluas-luasnya dan sesempurna-sempurnanya. keluar: Meneguhkan identitas internasionalnya,sehingga mampu berdiri sejajar dengan negara lain.
6. Membanntu perjuangan muslim dinegara negara lain,sehingga mereka segera bisa melaksanakaan wajib sucinya,sebagai hamba Allah yang menegakan hukum Alloh di bumi Alloh.
7. Bersama negarag–negara Islam yang lain, membentuk Dewan Imamah Dunia untuk memilih seorang kholifah, dan tegaklah KHILAFAH di muka bumi.
- (17 Februari) terjadi pertempuran pertama TII melawan Belanda
- (1 Maret) Majlis Islam Mengangkat SM Kartosuwiryo sebagai Imam?
- (1-5 Mei) SM Kartosuwiryo memimpin Konfrensi Cijoho yang menghasilkan :
1. Menetapkan Wilayah Darul Islam
2. Membentuk Dewan Imamah & Dewan Fatwa
3. Menyusun Qanun Asasi
- (1 Juni) meletus kembali pertempuran antara TII dengan Belanda di daerah Garut- Tasikmalaya
- (19 Desember) Agresi Militer Belanda II, Jogja sebagai Ibukota RI Jatuh, RI menyerah, Pemimpin RI di tangkap dan di buang ke Digul (Papua). TNI mundur dan bergerilya di sekitar Jogja
- (20 Desember) RI kalah perang terjadi Vacuum of Power (tidak ada kekuasaan)
- (22 Desember) PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia) diproklamirkan oleh Syafrudin Prawiranegara sebagai Presiden merangkap Menteri Pertahanan di Sumatera Barat.

Polemik seputar PDRI

=> Menurut Sukarno: PDRI
diproklamirkan atas permintaannya, sesuatu yang kurang logis mengingat
saat itu ia sedang diasingkan diDigul dan Syafrudin Prawiranegara sendiri merupakan salah satu tokoh yang kecewa dengan Sukarno karena dietujuinya perjanjian Renville.

=> Menurut Syafrudin P: PDRI diproklamirkan atas inisiatif Syafrudin Prawiranegara sendiri (Majalah Tempo, 21/12/1985), bukan atas
instruksi Sukarno, Tidak logis juga mengingat kalau memang benar atas
inisiatifnya sendiri maka hal itu tidak sah secara hukum.

- Pada tanggal 13 Juli 1949 kelompok PDRI Syafrudin Prawiranegara
berdamai dengan Sukarno dan menggabungkan diri ke RI di yogya.

1949 ----> (25 Januari) Karena kekalahan RI maka TNI Divisi Siliwangi yang berada di Yogyakarta pun akhirnya pulang kembali ke Jawa barat dengan ketidak jelasan nasib mereka. sebagian TNI seperti Pak Kadar Sholihat dan Wa Mia setelah sampai Jawa Barat gabung dengan TII.

- (8 Mei) Perjanjian Roem-Royen diadakan setelah pemerintah RI menyepakati syarat-syarat yang diajukan oleh belanda. Perjanjian ini berisi rencana RI untuk menjadi RIS dan gencatan senjata yang akan dimulai tanggal 3 Agustus 1949.

- (7 Agustus)Proklamasi NII dikumandangkan, setelah pada tanggal 6 agustus 1949, M. Hatta, wakil RI berangkat ke Belanda untuk menandatangani kesepakatan berubahnya RI menjadi RIS.
Dengan bersedianya RI menjadi RIS, secara hukum proklamasi RI 17 Agustus 1945 (yang menyatakan RI merdeka) sudah BATAL

- (23 Agustus) di selenggarakan KMB (Konferensi Meja Bundar) diadakan di Den Haag, delegasi indonesia dipimpin oleh M.Hatta hasilnya :
1 - RI resmi menjadi RIS
2 - Anggota RIS : RI, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Indonesia
Timur

1950 ----> Jawa Tengah (Anggota Batalyon 426) dibawah Amir Fatah menyatakan bergabung dengan NII
- (19 Mei) Pertemuan antara wakil RIS (M. Hatta) dengan wakil RI (Supomo)
untuk membicarakan rencana perubahan RIS ke RI.
- (14 Agustus) UUD RI di sahkan (isinya di dominasi oleh hukum kufur)
- (17 Agustus) RIS resmi berubah menjadi RI kembali
- (6 September) Masa pemerintahan Perdana Menteri M. Natsir, upayanya untuk menghentikan NII (yang notabene adalah kawan seperjuangannya dulu) gagal,

1951 ----> Jawa Timur dibawah Mayor Munawar menyatakan bergabung
dengan NII
- (21 Maret) Karena kegagalannya menghentikan NII, M. Natsir akhirnya diganti oleh Perdana Menteri Sukiman.
1952 ----> (20 Januari) Sulawesi Selatan (Brigade Hasanuddin) dipimpin oleh Kahar Muzakkar menyatakan bergabung dengan NII
1953 ----> (20 September) Aceh dipimpin oleh Tengku Daud Beureuh menyatakan bergabung dengan NII
1954 ----> (10 Oktober) Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar menyatakan bergabung dengan NII

(1952 – 1958) Merupakan masa jaya TII, TII selalu memenangkan setiap front pertempuran

1955 ----> Pemilihan umum RI pertama, Masyumi saat itu memperoleh suara terbanyak, tetapi tetap saja tidak bisa mencorak RI dengan islam, umat islam selalu saja dipecundangi....

1959 ----> DEKRIT PRESIDEN YANG MENYATAKAN PANCASILA & UUD 45 DIJIWAI PIAGAM JAKARTA. PENGEMBALIKAN UUD 45 & MEMBUBARKAN KONSTITUANTE

1960 ----> Karena kesulitan untuk mengalahkan TII maka TNI ( Jenderal
Nasution) kemudian mengusulkan diadakannya operasi militer dengan
menggunakan taktik 'pagar betis' (Pasukan gabungan rakyat berantas tentara islam). TII menyadari rakyat telah di jadikan tameng oleh TNI, sehingga dengan Alasan tidak mau membunuh rakyat TII bertahan di gunung-gunung.

1961 ----> Komandan TII Danu Muh Hasan (Ayah Hilmi Aminudin) menyerah ke RI

1962 ----> SMK tertembak dalam sebuah pertempuran. & Komandan TII Adah Jaelani menyerah ke RI
(4 Juni) SMK Tertangkap di daerah gunung Geber
(5 September) SMK dieksekusi hukuman mati, perjuangan dilanjutkan oleh mujahid2 yg Istiqomah....
1984 ----> Hilmi Aminudin keluar dari struktur NII, lalu mendapat beasiswa dari pemerintah RI belajar di Mesir.
1985 ----> Gerakan Salafy pro saudi Arabia datang ke Indonesia di pimpin oleh Yazid Jawas
1986 ----> Hizbu Tahrir masuk ke Indonesia di bawa oleh Abdurahman Al Baghdadi
1990 ----> Hilmi Aminudin kembali dari Mesir dengan membawa paham gerakan Ikhwanul Muslimin Mesir
(1991) Hilmi Aminudin di angkat menjadi Mursyid Ikhwanul Muslimin kawasan Asia tenggara & mengawali gerakan Tarbiyah di Indonesia
(1998) gerakan tarbiyah berganti nama menjadi PK (Partai Keadilan)
(2004) PK berganti nama menjadi PKS 11 Oktober

SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Fans Page FB | Ghozi Al-Ma'mun | Akun FB
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. GHOZI ALMAMUN - All Rights Reserved
BLOG by Ghozi Almamun Published by FB Ghozi Almamun